Maaf Bila Belum Sempurna Baktiku
Tetes-tetes darah...keringat serta air matamu
Cukup telah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di nasibku-
Menggenapi di setiap lubang ruang serta waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua ....keriput di kening ‘tuk menata asa
Demi anak-anakmu
‘tlah menjadi saksi –
Pada hamparan permadani indah beranda syurga
Akhirnya.....
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu....ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan.....ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
Tuhan Semesta Jagad Raya
Sembunyikan Letihmu Dengan Senyuman
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang serta malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk dapat Memberi andalan baru bagi ku
Seonggok Cacian rutin menghampiri mu
secerah hinaan tidak perduli bagi mu
rutin kau semakinkan langkah untuk masa depan ku
mencari andalan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam keberhasilan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu memtersanjungkan aku
Dan yang rutin kau mengatakan pada ku
Aku menyayangi mu kini serta waktu aku tidak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Sepanjang Waktuku
Ku ingin,
Menghirup udara yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu
Ku hanya ingin rutin bersamamu.
sepanjang waktuku
MEnggantinya Canda Tawa
Ketika kupandang lekat pada aspek matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana tidak sedikit tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami perbuat
Ibu
Kamu rutin berharap kami anakmu yang kan sehingga nomor satu
Tetapi tidak jarang kali kami melawan serta mengabaikan perintahmu
Kami rutin membikinmu berkecewa
Mulai kini aku bertekad untuk menghilangkanair matamu…
dan menggantinya dengan canda serta tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan sempat tergantikan di dalam hati kami anakmu
Ajarkan Kami Bermimpi
Kau ajarkan ku bermimpi
dan berbuat
Kau ajarkan aku sehingga yang
paling baik
Petuah nasihat, perintahmu
Teringat kental dalam
memori
Hingga saat ini ku beranjak
dewasa
Aku rindu kasih sayang itu
ayah
Malaikatku
Engkau
Merupakan malaikatku
Kasihmu sepanjang waktu
Kau melindungiku tanpa menggerutu
Tegar
Penuh sabar
Kau berjuang sendiri
0 comments:
Post a Comment